Kamis, 22 Mei 2008

Second Life Tetap Open Source

Setahun berlalu setelah Linden Lab, pembuat dunia virtual 3D Second Life (SL), meluncurkan Source Code kepada pecinta sl dibawah GNU GPL. Pada saat itu, sebuah komunitas pengembang membangun code SL, dan perusahaan ini bangga dengan kesuksesan menjadikannya open source dan open standard.

Code SL diluncurkan pada tanggal 8 january 2007. kebanyakan unofficial viewer terpampang dalam daftar di SL wiki, yang masing-masing memiliki tugas maintaining, dan focus pada penambahan fitur spesifik.

Holmberg mengarisbawahi bahwa dirinya percaya, dengan melanjutkan open source akan dapat meningkatkan code viewer, dan dapat menghemat waktu pengembangan.

Menurut Linden’s Liana Holmberg, membangun klien yang berbeda merupakan satu segi komunitas open source SL. Bulan lalu, pada acara SCALE*, dia membuat daftar tiga area berkembang lainnya dari tahun lalu. Pengembang open source mendapatkan tugas melaporkan, dan memaketkan pengawas SL resmi untuk distribusi Linuk yang berbeda. Mereka juga memberikan konstribusi yang banyak untuk pembuatan add-on windlight, sebuah renderer yang terhubung ke official viewer, mempercepat langkah dari status alpha ke beta. Pada akhir tahun 2007, Holmberg mengatakan ada 719 subscriber dalam pembangunan mailing list, dan 64-outsider yang memberikan kontribusi patches.

SCALE : Southern California Linux Expo (SCALE) merupakan konferensi tahunan linux, open source, dan free software, yang diselenggarakan di Los Angeles, AS. Acara ini merupakan satu dari tiga event source komunitas yang diselenggarakan di Amerika Serikat. SCALE telah diadakan sejak tahun 2002. event ini menampilkan pameran dengan beragam peserta dari organisasi open source komersial, maupun organisasi open source non profit.




Informasi lebih lanjut : http://www.linux.com/

HenniFebriantini/TeknikInformatika/

Tidak ada komentar: